Manajemen Preventif Stunting Melalui Screening Anemia pada Remaja Putri di Kabupaten Jember

Main Article Content

Rifzi Devi Nurvitasari
Aldi Febrian Wieminaty
Merissa Pramudita
Andriya Syahriyatul Masrifah

Abstract

Kasus stunting di Indonesia pada tahun 2021 masih mencapai 24,4%, masih di bawah target 20 persen yang ditetapkan oleh WHO, dan dapat terjadi pada anak-anak yang ibunya menderita anemia atau kekurangan nutrisi pada masa remajanya. Anemia pada remaja putri dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk pola makan yang tidak sehat dan deteksi dan penanganan anemia yang tidak maksimal. Tim Pengabdi merencanakan kegiatan pengabdian masyarakat untuk remaja putri di Desa Grenden Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberi remaja pengetahuan tentang masalah gizi dan kesehatan remaja sehingga mereka dapat merencanakan masa depannya dengan baik dan berpartisipasi dalam program pencegahan stunting. Kegiatan ini termasuk memberikan tablet Fe, pendidikan kesehatan tentang stunting dan anemia melalui ceramah dan tanya jawab, dan melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin menggunakan strip tes hemoglobin. Hasil pre-test menunjukkan bahwa 24 remaja (52,2%) memiliki pengetahuan yang kurang, 16 remaja (34,8%) memiliki pengetahuan yang cukup, dan 2 remaja (13%) memiliki pengetahauan yang baik. Hasil post-test menunjukkan bahwa 41 remaja (89,1%) memiliki pengetahuan baik, dan 5 remaja (10,9%) memiliki pengetahuan yang cukup. Intervensi langsung terhadap stunting pada remaja putri harus dilakukan melalui pemberian tablet zat besi (Fe), pemeriksaan kadar hemoglobin yang teratur dan terencana, dan pendidikan kesehatan tentang stunting dan anemia.

Article Details

Section
Articles