Sosialisasi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai Alternatif Pencegahan Anemia di Kelurahan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang

Main Article Content

Rifzi Devi Nurvitasari
Merissa Pramudita
Revina Fiandany Erynda
Descha Giatri Cahyaningrum
Gallyndra Fatkhu Dinata

Abstract

Stunted merupakan masalah kesehatan masyarakat karena berhubungan dengan risiko meningkatnya kesakitan dan kematian, penundaan perkembangan motorik, dan terhambatnya pertumbuhan mental. Anemia masih cukup umum di Indonesia. Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa 32% remaja mengalami anemia, yang berarti 3–4 dari 10 remaja mengalaminya. Hal ini disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik. Anemia gizi adalah kondisi medis yang disebabkan oleh tubuh kekurangan zat besi yang dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin yang cukup. Semua orang, terutama remaja, dapat mengalami anemia gizi. Salah satu cara untuk menjaga dan mempertahankan kesehatan adalah dengan menggunakan tanaman obat keluarga (TOGA). Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, masyarakat kurang tahu tentang pengobatan dan pencegahan anemia serta pemanfaatan TOGA terutama untuk pengobatan dan pencegahan anemia. Metode pengabdian masyarakat ini dilaksanakan melalui metode penyuluhan dan praktek langsung penanaman TOGA di pekarangan rumah warga masyarakat di kelurahan Candirenggo. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini juga adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya TOGA dan memberdayakan masyarakat melalui budidaya tanaman obat keluarga (TOGA) untuk tujuan kesehatan khususnya dalam mencegah maupun mengobati anemia. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa masyarakat tertarik untuk belajar dan mendapatkan pengetahuan akan pentingnya TOGA sebagai alternatif pengobatan mandiri serta masyarakat lebih memahami terkait anemia gizi.

Article Details

Section
Articles