http://jurnal.stikesalqodiri.ac.id/index.php/Jurnal_STIKESAlQodiri/issue/feedMEDICAL JURNAL OF AL-QODIRI2025-11-25T11:08:38+08:00Ns. Abdul Aziz Azari, S.Kep., M.Kes.LPPM@stikesalqodiri.ac.idOpen Journal Systems<p>Medical Journal of Al-Qodiri adalah jurnal open source (e-journal) untuk perawat, bidan, profesi kesehatan, dan peneliti yang diterbitkan oleh LPPL STIKes Bhakti Al-Qodiri. Medical Journal of Al-Qodiri memiliki <a href="http://u.lipi.go.id/1453352559" target="_blank" rel="noopener">p-ISSN 2502-5635</a> dan <a href="http://u.lipi.go.id/1605684480" target="_blank" rel="noopener">e-ISSN 2774-9894</a>. Medical Journal of Al-Qodiri diterbitkan dua kali dalam setahun, Februari dan September. Medical Journal of Al-Qodiri menerima baik artikel penelitian asli maupun artikel tinjauan pustaka asli yang belum pernah dipublikasikan di media lain atau jurnal ilmiah lainnya.</p>http://jurnal.stikesalqodiri.ac.id/index.php/Jurnal_STIKESAlQodiri/article/view/549Pengalaman Ibu Hamil dalam Mengatasi Ketidaknyamanan Kehamilan Melalui Prenatal Yoga sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Reproduksi : Studi Fenomenologi2025-11-25T11:08:38+08:00Liza Ulil Azmylizaulil8@gmail.comRevina Fiandany Elizaulil8@gmail.com<p><span lang="EN-US">Ketidaknyamanan selama kehamilan merupakan masalah umum yang dapat memengaruhi kesejahteraan fisik dan psikologis ibu hamil. Prenatal yoga menjadi salah satu intervensi nonfarmakologis yang efektif untuk meningkatkan kenyamanan dan kesehatan reproduksi. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pengalaman ibu hamil dalam mengatasi ketidaknyamanan kehamilan melalui praktik prenatal yoga. Desain penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi deskriptif. Sebanyak 12 ibu hamil yang mengikuti kelas prenatal yoga minimal empat sesi dipilih melalui purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam semi-terstruktur dan dianalisis menggunakan metode Colaizzi. Hasil penelitian menghasilkan empat tema utama: penurunan ketidaknyamanan fisik, peningkatan kesejahteraan psikologis, dukungan sosial dari komunitas yoga, dan peningkatan kesadaran terhadap kesehatan reproduksi. Prenatal yoga terbukti membantu ibu hamil dalam mengelola perubahan fisiologis dan emosional, memperkuat kesiapan persalinan, serta membangun dukungan sosial positif. Simpulan penelitian menegaskan bahwa prenatal yoga dapat diintegrasikan ke dalam program asuhan antenatal sebagai upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan kualitas hidup ibu hamil dan kesehatan reproduksi secara menyeluruh</span></p>2025-10-28T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 sTIKes Bhakti Al-Qodirihttp://jurnal.stikesalqodiri.ac.id/index.php/Jurnal_STIKESAlQodiri/article/view/550PENGARUH TERAPI HERBAL KUNYIT DAN KENCUR TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA MASA NIFAS2025-11-04T14:19:07+08:00Erisa Yuniardiningsiherisayuniardiningsih55896@gmail.com<p style="font-weight: 400;"><strong><em>Pendahuluan: </em></strong><em>Masa nifas ialah masa kritis yang berkaitan dengan proses menyusui, keberhasilan pemberian ASI eksklusif berkaitan dengan produksi ASI pada masa nifas</em><em>. </em><strong><em>Metode: </em></strong>Pendekatan kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini,<em> jenis pre eksperimental serta desain yang digunakan one group pretets posttest design. Sampel penelitian sebanyak 30 orang. Teknik yang digunakan purposive sampling. Analisis data yang digunakan uji wilcoxon sign rank test. <strong>Hasil dan pembahasan:</strong> Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh terapi herbal kunyit dan kencur terhadap produksi ASI pada masa nifas (p=0,000). Senyawa aktif terkandung di dalam kunyit dan kencur berpotensi mendukung produksi ASI. Kombinasi kedua herbal ini bekerja secara sinergis untuk mengurangi nyeri atau sumbatan ringan pada payudara, memperbaiki kualitas nutrisi ibu, dan meningkatkan sekresi ASI secara alami. <strong>Kesimpulan: </strong>Kombinasi kandungan herbal kunyit dan kencur berpengaruh terhadap produksi ASI masa nifas.</em></p>2025-10-28T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 STIKes Bhakti Al-Qodirihttp://jurnal.stikesalqodiri.ac.id/index.php/Jurnal_STIKESAlQodiri/article/view/551Postur Kerja Dengan Keluhan Muskuloskeletal Disorders (MSDs) Pada Petani Tembakau : Crossectional Study2025-11-04T14:24:56+08:00Yuly Abdi Zainurridhayulyabdi91@gmail.comLaelatul Mashurohyulyabdi91@gmail.com<p style="font-weight: 400;"><strong>Latar Belakang: </strong>Muskuloskeletal Disorders (MSDs) adalah gangguan pada otot dan tulang yang sering terjadi, disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi di sektor pertanian, terutama bagi para petani. Berbagai faktor ergonomis, seperti cara duduk yang tidak ergonomis, ketiadaan dukungan untuk punggung dan kaki, serta penggunaan alat yang tidak memenuhi standar ergonomi, berkontribusi terhadap risiko MSDs. Postur kerja mencerminkan bagaimana tubuh beradaptasi dengan aktivitas saat menjalankan tugas untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi beban fisik. dari data diatas adalah mengeksplorasi keterkaitan variabel independen dan dependen saat sortir dengan keluhan MSDs. <strong>Metode:</strong>Menggunakan pendekatan korelasional. Variabel yang tidak dipengaruhi adalah postur kerja, sementara variabel yang dipengaruhi adalah keluhan MSDs. Sampel diambil dengan quota sampling dan diperoleh 50 responden dari 160 yang awalnya ditargetkan. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner keluhan MSDs yang diberikan kepada responden. Untuk mengetahui hasil dari penelitian ini, peneliti harus melakukan uji penelitian dengan spearman rank. <strong>Hasil:</strong> Adanya korelasi variabel independen dan dependen, dibuktikan pvalue 0,000 (< 0,005). <strong>Kesimpulan:</strong>Semakin buruk postur kerja yang dilakukan, maka keluhan MSDs petani akan semakin sering terjadi.</p>2025-10-28T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 sTIKes Bhakti Al-Qodirihttp://jurnal.stikesalqodiri.ac.id/index.php/Jurnal_STIKESAlQodiri/article/view/552Efektivitas Baby Massage Terhadap Perubahan Pertumbuhan Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Puskesmas Pakusari Kabupaten Jember2025-11-04T14:28:23+08:00Andriya Syahriyatul MasrifahAndriyasyahriyatul2016@gmail.comSiti Nur HanifahAndriyasyahriyatul2016@gmail.com<p class="Default"><strong><em><span lang="EN-US">Pendahuluan: </span></em></strong><em><span lang="IN">pijat bayi merupakan seni kuno yang telah dipraktikkan oleh banyak budaya tradisional, erutama di Asia dan Afrika sebagai suatu kebiasaan yang diwariskan secara turun temurun. Sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi saat ini telah banyak ditemukan bukti ilmiah mengenai manfaat dari tetrapi sentuhan dan pijat pada bayi. Pertumbuhan dan perkembangan pada bayi merupakan hasil interaksi faktor genetik dan lingkungan, termasuk stimulus / rangsangan taktil. Pengaruh positif stimulus berupa pijat pada proses tumbuh kembang telah diketahui, namun penelitian ilmiah tentang hal ini masih belum abnyak dilakukan. Permasalahan gangguan pertumbuhan (growth faltering) anak di Indonesia mulai sejak umur 1-6 bulan, untuk itu perlu dilakukan upaya pencegahan untuk mengurangi gangguan pertumbuhan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pijat bayi yang dilakukan oleh orang tua terhadap perubahan berat badan dan panjang badan pada bayi baru lahir. <strong>Metode:</strong> rancangan penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain non-randomized pretest-posttest control group design. Jumlah sampel yang digunakan adalah 20 responden di wilyah kerja puskesmas pakusari. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariabel, analisis bivariabel t-test dengan tingkat kemaknaan p<0,05.<strong> Hasil:</strong> ada erbedaan bermakna pertumbuhan bayi pada kelompok yang dipijat dan tidak dipijat. Penambahan berat badan pada kelompok yang dipijat selama 4 minggu oleh ibunya, lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang tidak dipijat (p=0,003). Penambahan panjang badan kelompok dipijat lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang tidak dipijat (p=0,004). <strong>Kesimpulan: </strong><a name="_Hlk211966657"></a>perlakuan pijat pada bayi baru lahir oleh ibu dapat meningkatkan pertumbuhan bayi, terlihat dari adanya penambahan berat badan dan panjang badan bayi. Asupan makanan, penyakit ISPA dan pendidikan ibu, dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi </span></em></p>2025-10-28T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 sTIKes Bhakti Al-Qodirihttp://jurnal.stikesalqodiri.ac.id/index.php/Jurnal_STIKESAlQodiri/article/view/553Potensi Biji Kecipir Sebagai Alternatif Pengganti Suplemen Zat Besi Fe 2025-11-04T14:33:34+08:00Rifzi Devi Nurvitasaririfzidevin@gmail.comDescha Giatri Cahyaningrumrifzidevin@gmail.comGallyndra Fatkhu Dinatarifzidevin@gmail.com<p style="font-weight: 400;"><em>Anemia pada remaja merupakan permasalahan kesehatan yang berdampak pada penurunan konsentrasi, produktivitas, dan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh konsumsi biji kecipir terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada remaja di Kabupaten Jember. Penelitian menggunakan desain quasi experiment dengan kelompok kontrol dan intervensi, melibatkan 60 remaja putri berusia 15–18 tahun. Data kadar hemoglobin diukur menggunakan metode sianmethemoglobin sebelum dan sesudah intervensi selama delapan minggu. Analisis data dilakukan dengan uji paired t-test dan independent t-test. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan kadar hemoglobin pada kelompok intervensi sebesar 1,22 ± 0,57 g/dL dibandingkan kontrol sebesar 0,31 ± 0,42 g/dL (p < 0,001). Konsumsi olahan biji kecipir efektif meningkatkan kadar hemoglobin tanpa efek samping. Penelitian ini merekomendasikan pemanfaatan biji kecipir sebagai alternatif pangan lokal untuk mendukung program penanggulangan anemia remaja di tingkat sekolah dan komunitas.</em></p>2025-10-28T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 STIKes Bhakti Al-Qodirihttp://jurnal.stikesalqodiri.ac.id/index.php/Jurnal_STIKESAlQodiri/article/view/554Hubungan Dukungan Suami dengan Penggunaan Terapi Komplementer pada Ibu Bersalin di Wilayah Puskesmas Puger2025-11-04T14:38:47+08:00Siti Romlaharyafgan@gmail.comEka Santi Diyas Pratiwiarthahs@gmail.com<p><strong><em><span lang="EN-US">Pendahuluan: </span></em></strong><em><span lang="EN-US">Terapi komplementer menjadi salah satu alternatif penting dalam membantu ibu bersalin mengurangi nyeri dan meningkatkan kenyamanan selama proses persalinan. Namun, tidak semua ibu bersalin memahami manfaat serta cara penggunaan terapi komplementer dengan tepat. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi penggunaan terapi komplementer adalah dukungan dari suami, baik berupa dukungan emosional, informasi, maupun motivasi. Dukungan suami yang baik diharapkan dapat meningkatkan partisipasi ibu dalam menggunakan terapi komplementer selama persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami dengan penggunaan terapi komplementer pada ibu bersalin di Wilayah Puskesmas Puger. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Sebanyak 100 ibu bersalin dijadikan sampel dengan teknik pengambilan simple random sampling. Analisis data dilakukan menggunakan uji Spearman untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami dengan penggunaan terapi komplementer. <strong>Hasil:</strong> Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan penggunaan terapi komplementer pada ibu bersalin dengan nilai p = 0,000. <strong>Kesimpulan:</strong>Terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan suami dan penggunaan terapi komplementer pada ibu bersalin di Wilayah Puskesmas Puger. Dukungan suami berperan penting dalam mendorong ibu untuk memanfaatkan terapi komplementer selama persalinan<strong>.</strong> <strong>Rekomendasi:</strong>Diharapkan tenaga kesehatan dapat meningkatkan edukasi kepada suami agar lebih memahami pentingnya peran mereka dalam mendukung ibu bersalin menggunakan terapi komplementer guna mengurangi nyeri dan meningkatkan kenyamanan persalinan</span></em></p>2025-10-28T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Stikes Bhakti Al-Qodirihttp://jurnal.stikesalqodiri.ac.id/index.php/Jurnal_STIKESAlQodiri/article/view/555Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kesehatan Mental Lansia di Desa Gunung Malang Situbondo2025-11-04T14:47:22+08:00Abdul Aziz Azariaryafgand@gmail.comAchmad Afifil Aftonaryafgan@gmail.comDwi Indah Lestariaryfagdn@gmail.com<p style="font-weight: 400;"><strong><em>Pendahuluan: </em></strong><em>Lansia merupakan kelompok usia yang rentan mengalami berbagai perubahan fisik dan psikologis yang dapat memengaruhi kesehatan mentalnya. Kesehatan mental lansia memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan emosional, kemampuan adaptasi, serta kualitas hidup secara keseluruhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesehatan mental lansia di Desa Gunung Malang Situbondo. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden yang diambil menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data dilakukan menggunakan uji Spearman. <strong>Hasil:</strong>Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kesehatan mental (p = 0,001), tingkat stres dengan kesehatan mental (p = 0,004), kepatuhan minum obat dengan kesehatan mental (p = 0,001), serta peran perawat dengan kesehatan mental (p = 0,005). <strong>Kesimpulan: </strong>Terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan kesehatan mental lansia, yaitu dukungan keluarga, tingkat stres, kepatuhan minum obat, dan peran perawat<strong>.</strong> <strong>Rekomendasi:</strong> Upaya peningkatan kesehatan mental lansia memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk keluarga, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya agar lansia dapat mencapai kesejahteraan psikologis yang optimal.</em></p>2025-10-28T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 Stikes Bhakti Al-Qodirihttp://jurnal.stikesalqodiri.ac.id/index.php/Jurnal_STIKESAlQodiri/article/view/556Edukasi Workplace Stretching Exercise Terhadap Peningkatan Pengetahuan Perawat dalam Mengatasi Kelelahan Fisik Dan Psikologis2025-11-04T14:52:22+08:00Fika Indah Prasetyaaryafgand@gmail.comLutfi Mukhofiaryafgand@gmail.com<p style="font-weight: 400;"><strong><em>Pendahuluan: </em></strong><em>Kelelahan kerja perawat secara fisik dan psikologis masih menjadi fenomena yang muncul sebagai salah satu factor penyebab terjadinya kecelekaan kerja, adanya latian stretching exercise sebagai salah satu Upaya untuk menjaga kelelahan fisik dan psikologi dapat teratasi saat kelelahan muncul di waktu kerja. Pengetahuan perawat tentang Workplace stetrching exercise dapat menurunkan resiko kecelekaan kerja akibat kelelahan fisik dan psikologis. <strong>Metode: </strong>Metode Penelitian dengan quasy experiment dengan pendekatan pre post with control group, Populasi ada perawat Ruang Rawat Inap RS Jember Klinik dengan tehnik multistage random sampling terdiri dari 30 responden perlakuan dan 30 responden control. <strong>Hasil:</strong> Pengetahuan tentang stretching exercise pada perawat dalam mengatasi kelelahan workplace fisik dan psikologis mengalami meningkat setelah diberikan edukasi tentang stretching exercise (p<0,001). <strong>Kesimpulan: </strong>Edukasi workplace Stretching Exercise dapat meningkatkan pengetahuantentang cara mengatasi kelelahan fisik dan psikologis ditempat kerja<strong>.</strong></em></p>2025-10-28T00:00:00+08:00Copyright (c) 2025 stikes Bhakti Al-Qodiri