JPMA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT AL-QODIRI

Pengabdian Masyarakat “Penyuluhan Tanda Bahasa Nifas”

2025-11-04T10:08:01+08:00

Sekitar 60% kematian ibu terjadi pada periode setelah persalinan, dengan lebih dari separuhnya berlangsung dalam 24 jam pertama pascapersalinan, sehingga masa nifas menjadi periode yang sangat rentan terhadap kematian ibu. Beberapa penyebab utama kematian dalam masa ini meliputi perdarahan dan infeksi pascapersalinan. Gejala risiko atau kesulitan yang tidak normal selama masa nifas meliputi perdarahan hebat setelah melahirkan, suhu tinggi di atas 38°C, sakit kepala hebat, nyeri dada atau kaki, sesak napas, kesulitan buang air kecil, sedih berlebih, dan darah nifas berbau tajam. Kematian ibu dapat terjadi jika gejala-gejala ini diabaikan atau tidak dilaporkan. Perdarahan hebat, terutama perdarahan nifas (didefinisikan sebagai perdarahan lebih dari 500 mililiter setelah bayi lahir), infeksi (biasanya nifas), tekanan darah tinggi selama kehamilan (preeklamsia/eklamsia), dan persalinan lama merupakan penyebab lebih dari 75% kematian ibu.. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran ibu pascapersalinan akan risiko yang terkait dengan periode pascapersalinan, sehingga mereka sulit mengenali gejala bahaya. Konseling merupakan salah satu dari banyak cara untuk melaksanakan layanan masyarakat, leaflet dan audiovisual digunakan dalam layanan konseling

Edukasi dan Pelatihan Senam Dismenore sebagai Upaya Non-Farmakologis Mengurangi Nyeri Menstruasi pada Remaja Putri MTs Unggulan Al-Qodiri 1 Jember

2025-11-04T10:13:13+08:00

Dismenore merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang sering dialami remaja putri dan berdampak pada aktivitas belajar serta kualitas hidup. Penanganan non-farmakologis seperti senam dismenore dipandang sebagai alternatif yang aman, murah, dan efektif untuk mengurangi nyeri haid. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan edukasi serta pelatihan senam dismenore kepada siswi kelas 7 MTs Unggulan Al-Qodiri 1 Jember. Metode yang digunakan adalah pra-eksperimental dengan desain one-group pretest dan intervensi tunggal. Kegiatan dilaksanakan melalui tahapan persiapan, penyampaian materi edukasi, pemutaran video senam dismenore, demonstrasi dan praktik, serta evaluasi keterampilan. Sebanyak 60 siswi berpartisipasi aktif dalam kegiatan. Hasil pretest menunjukkan rata-rata skor pengetahuan 58,2, dengan mayoritas peserta (83,2%) berada pada kategori cukup dan kurang. Setelah diberikan edukasi, peserta menunjukkan pemahaman yang lebih baik dan mampu mempraktikkan gerakan senam dengan benar. Kegiatan ini membekali remaja putri tidak hanya dengan pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktis dalam mengelola nyeri menstruasi. Dengan demikian, edukasi dan pelatihan senam dismenore dapat menjadi strategi promotif-preventif yang penting untuk meningkatkan literasi kesehatan reproduksi dan kualitas hidup remaja putri

Sosialisasi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga pada Wanita Tani di Kabupaten Jember sebagai Pencegahan Anemia

2025-11-04T10:18:14+08:00

Anemia masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat dengan prevalensi tinggi pada wanita usia subur dan ibu hamil, termasuk pada kelompok wanita tani yang rentan mengalami kekurangan gizi. Pemanfaatan tanaman obat keluarga (Toga) merupakan salah satu strategi potensial dalam pencegahan anemia karena ketersediaannya yang mudah, murah, dan memiliki kandungan gizi serta fitokimia yang bermanfaat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap wanita tani di Kabupaten Jember dalam memanfaatkan Toga untuk pencegahan anemia. Metode yang digunakan adalah sosialisasi, pelatihan partisipatif, dan praktik langsung dengan populasi sasaran 40 orang wanita tani yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen pengukuran berupa kuesioner pre-test dan post-test, lembar observasi, serta wawancara singkat. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan rata-rata skor pengetahuan dari 58,5 menjadi 82,3 (p < 0,001), dengan 85% peserta mampu mempraktikkan pengolahan Toga secara benar dan 70% menyatakan kesediaannya untuk membudidayakan Toga di pekarangan rumah. Kegiatan ini memberikan dampak positif baik dari aspek kesehatan maupun sosial-ekonomi, serta membuka peluang pengembangan usaha berbasis Toga. Kesimpulannya, sosialisasi Toga efektif meningkatkan kesadaran dan pemberdayaan wanita tani sebagai upaya preventif anemia dan penguatan ketahanan pangan berbasis lokal

Pemberian Edukasi Pola Asuh Anak yang Tepat serta Hak dan Kebebasannya di Wilayah Desa Karangrejo Kabupaten Jember

2025-11-04T10:21:24+08:00

Pola asuh pada anak merupakan topik hangat yang banyak dibahas sampai saat ini. Cara mengasuh anak yang tepat adalah dengan memberikan penuh kasih sayang dan sikap menghargai antara orang tua dan anak. Hubungan yang hangat, bersahabat, dan ramah antara orang tua dan anak yang, akan menjadikan anak merasa nyaman dan aman serta tumbuh kembang anak akan terstimulasi secara maksimal. Akan tetapi sampai saat ini ternyata masih banyak hubungan yang tidak bisa saling menghargai antara orang tua dan anak ataupun sebaliknya. Berdasarkan hasil survei penulis ternyata masih banyak orang tua di desa karangrejo yang menerapkan pola asuh yang tidak tepat. Hal ini dibuktikan dari beberapa ibu yang menceritakan bahwa mereka kadang memarahi anak mereka didepan umum, membanding-bandingkan anak, bicara pada anak dengan nada tinggi, bahkan kadang melakukan tindakan fisik seperti mencubit, memukul. Selain itu, seringkali para orang tua mengabaikan hak-hak anaksehingga menyebabkan anak merasa tidak dihargai dan timbul rasa trauma. Bahkan, ketika sudah dewasa anak tersebut tidak memiliki hubungan yang baik dengan orangtua. Beberapa alasan inilah penulis ingin mengadakan kegiatan pengabdian untuk memberikan edukasi serta meningkatkan pemahaman kepada para orang tua tentang bagaimana cara menerapkan pola suh yang tepat serta orangtua juga dapat memberikan hak – hak anaknya sehingga mereka merasa dicintai dan dihargai

Edukasi Mahasiswa tentang Guided Imagery pada Ibu Bersalin di Wilayah Puskesmas Puger

2025-11-04T10:25:07+08:00

Pendahuluan: Guided imagery bermanfaat dalam menurunkan nyeri persalinan karena membantu ibu hamil mengalihkan fokus dari rasa sakit ke gambaran yang menenangkan, sehingga tubuh lebih rileks dan intensitas nyeri berkurang. Tujuan: Peningkatan pengetahuan mahasiswi kebidanan tentang pentingnya penggunaan terapi guided imagery pada persalinan ibu bersalin. Metode: kegiatan yang dilakukan dengan melakukan pemberian edukasi pada mahasiswi kebidanan dan dilakukan evaluasi pengetahuan mahasiswi kebidanan tentang pentingnya penggunaan terapi guided imagery dalam proses bersalin ibu. Hasil: sebelum dilakukan penyuluhan, mahasiswi memiliki rata-rata pengetahun tentang pentingnya penggunaan terapi guided imagery terhadap proses persalinan ibu bersalin adalah cukup, dan setelah dilakukan penyuluhan, pengetahuan tentang tersebut menjadi baik

Remaja Sehat Bebas Anemia

2025-11-04T10:29:11+08:00

Remaja yang mencakup umur sepuluh hingga 19 tahun, yaitu sebuah proses perpindahan yang signifikan yang ditandai melalui transformasi fisiologis dan psiklologis. Berbagai perubahan yang terjadi selama tahap perkembangan ini dapat menimbulkan berbagai maslaah Kesehatan. Masalah Kesehatan yang umum dikalanngan remaja adalah manifestasi anemia. Sebanyak 50 orang mengikuti kegiatan ini dan berjalan sukses. Selain memberikan bekal saat melakukan pengabdian kepada Masyarakat, ia juga memberikan pengetahuan tentang anemia. Para peserta sangat antusias dan menyambut positif kegiatan semacam ini sehingga menanmbah ilmu bagi mereka tentang anemia. Diharapkan data bermanfaat untuk kesehatan remaja dimasa ini dan mendatang