Hubungan ASI Eksklusif dengan Kejadian Balita Stunting Usia 6-59 Bulan di Desa Jambekumbu

  • Romlah Nur Asih STIKes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo
  • Sunanto STIKes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo
  • Tutik Ekasari STIKes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong Probolinggo
Keywords: ASI Eksklusif, Balita, Stunting

Abstract

Pendahuluan: Stunting merupakan permasalahan berkaitan dengan kekurangan gizi kronis dan menyebabkan balita mengalami gangguan pertumbuhan karena kekurangan asupan gizi yang tidak memadai untuk waktu yang lama. Tidak memberikan ASI eksklusif pada bayi adalah salah satu penyebab stunting balita. Studi ini menyelidiki hubungan antara ASI eksklusif dan kasus balita stunting di Desa Jambekumbu yang berusia antara 6 dan 59 bulan. Metode: Jenis penelitian menggunakan observasi analitik dan metode cross-sectional. Penelitian ini melibatkan 410 ibu dan balita di Desa Jambekumbu yang berusia antara 6 dan 59 bulan. Metode sampel acak sederhana digunakan untuk menguji 69 individu. Pengumpulan data yang telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2022 dengan menggunakan lembar penelitian. Pengujian data menggunakan uji statistik chi-square dengan tingkat kemaknaan α <0,05. Hasil: Hasil Penelitian yang diperoleh menampilkan balita yang tidak mendapatkan ASI eksklusif lebih sering mengalami stunting (51,7%) daripada balita yang mendapatkan ASI eksklusif. Balita yang mendapatkan ASI eksklusif juga lebih sedikit mengalami stunting (15%). Hasil analisis menunjukkan hubungan eksklusif antara ASI dan kasus balita stunting di Desa Jambekumbu yang berusia antara 6 dan 59 bulan, dengan p-value = 0,001 (p-value <α). Kesimpulan: ASI eksklusif berhubungan dengan stunting pada balita berusia 6 hingga 59 bulan. Rekomendasi: Untuk mengurangi angka stunting, peran dan keterlibatan multisektor diperlukan untuk meningkatkan capaian ASI eksklusif.

Published
2023-10-27
Section
Articles