PENGARUH STORY TELLING TERHADAP KEPUTUSASAAN REMAJA DENGAN KONDISI TAKOTSUBO CARDIOMYOPATHY (BROKEN HEART SYNDROME) DI JEMBER

  • Abdul Aziz Azari
Keywords: Story Telling, Remaja, Keputusasaan, Broken Heart Syndrome

Abstract

Pendahuluan: Remaja selalu dihadapkan pada persoalan keputusasaan, terutama remaja yang mengalami broken heart syndrome . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh story telling terhadap keputusasaan remaja dengan kondisi broken heart syndrome. Metode: Jenis penelitian ini adalah dengan pendekatan quasi eksperimen. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner pre dan post intervensi. Penelitian ini menggunakan purposive sampling, dengan jumlah sampel 6 remaja yang mengalami broken heart syndorme. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan Chi Square test. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum dilakukan intervesi story telling sebagian besar responden mengalami keputusasaan sebesar 67%, setelah dilakukan tindakan responden tidak mengalami keputusasaan sebesar 67%. Sedangkan hasil chi square didapatkan nilai alfa 0,00 yang artinya ada pengaruh story telling dengan keputusasaan remaja dengan kondisi broken heart syndrome. Rekomendasi: Perlu dilakukan pengkajian dan pendekatan lebin lanjut tentang kondisi remaja yang mengalami broken heart syndorme dikarenakan bisa menyebabkan terjadinya masalah psikologis yang lebih besar, misalnya depresi.

Published
2020-02-28