Pengaruh Terapi Bekam Kering Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Pleret Bantul
Abstract
Pendahuluan: Hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh lansia (lanjut usia), hal ini disebabkan oleh faktor fisiologis yaitu penurunan fungsi tubuh akibat proses penuaan, sehingga banyak penyakit tidak menular muncul pada lansia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh terapi bekam kering terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang mengkaji pengaruh terapi bekam kering terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi dengan menggunakan pendekatan eksperimental dengan design time series. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dengan jumlah 26 responden. sebelum diberikan perlakuan atau diberikan lembar observasi (pretest) untuk tekanan darah responden. Kemudian diberikan terapi bekam kering dan dilanjutkan dengan pemberian lembar observasi kedua (postest) untuk mengetahui skala atau tekanan darah responden setelah terapi bekam sebanyak 3 kali dengan selang waktu satu minggu. Hasil: Tekanan darah (sistole) lansia sebelum dilakukakan terapi bekam kering rata-rata adalah 154.85 ± 13.187 mmHg dan (diastole) 88.15 ± 1.171 mmHg. Tekanan darah (sistole) lansia setelah diberikan terapi bekam kering rata-rata adalah 129.12 ± 7.804 mmHg dan (diastole) 75.42 ± 6.488 mmHg. Ada pengaruh pada terapi bekam kering terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi dengan nilai p value = 0.000 untuk tekanan darah sistole dan 0.000 untuk tekanan darah diastole. Kesimpulan: Terapi bekam kering pada lansia dapat menurunkan tekanan darah.