Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Flour Albus pada Mahasiswa Tingkat Akhir Prodi S1 Keperawatan Stikes Bhakti Al-Qodiri Jember

  • Revina Fiandany Erynda Stikes Bhakti Al-Qodiri
Keywords: flour albus, mahasiswa, stres

Abstract

Pendahuluan: Flour albus, atau keputihan patologis, adalah salah satu masalah kesehatan reproduksi yang sering dialami oleh wanita, termasuk mahasiswi. Stres merupakan faktor yang dapat memengaruhi kesehatan reproduksi wanita. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormonal. Ketidakseimbangan ini dapat berdampak pada sistem reproduksi, termasuk meningkatkan risiko terjadinya flour albus. Metode: Penelitian ini menerapkan metode kuantitatif dengan desain analitik korelasional dan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 61 mahasiswi, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil: Nilai p-value sebesar 0,041 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kejadian flour albus dan tingkat stres (p < 0,05). Ini mengindikasikan bahwa stres berpengaruh terhadap terjadinya flour albus pada responden. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan tingkat stres berhubungan dengan meningkatnya keluhan keputihan. Rekomendasi: Disarankan agar mahasiswi mengembangkan strategi manajemen stres, seperti teknik relaksasi dan pengelolaan waktu yang baik, untuk mengurangi dampak negatif stres terhadap kesehatan reproduksi mereka.

Published
2025-03-14
Section
Articles