Penerimaan Diri dan Strategi Koping Ibu dalam Merawat Anak dengan Diagnosis TB: Sebuah Studi Fenomenologi
Abstract
Secara global, tingginya jumlah kasus anak yang menderita TB tentu melibatkan pengasuh dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ibu, yang dianggap sebagai garda terdepan dalam memberikan perawatan, sering kali merasa lelah, cemas, dan bahkan mengalami penurunan kualitas hidup sehari-hari, baik secara fisik maupun psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam proses penerimaan diri pada ibu yang merawat anak dengan diagnosis TB. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi fenomenologi. Partisipan terdiri dari 10 ibu yang berasal dari 6 provinsi di Indonesia. Survei daring didistribusikan untuk mengidentifikasi calon partisipan, yang kemudian dilanjutkan dengan wawancara mendalam menggunakan panduan wawancara semi-terstruktur. Data wawancara dianalisis menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian dari wawancara mendalam dengan ibu yang memiliki anak dengan diagnosis TB menunjukkan adanya dua tema utama. Tema pertama adalah empat tahap penerimaan diri, yaitu tahap penyangkalan, tahap kemarahan, tahap tawar-menawar, tahap depresi, dan tahap penerimaan diri. Tema kedua berkaitan dengan cara mengatasi masalah (coping). Secara keseluruhan, semua partisipan menunjukkan penerimaan diri yang baik sebagai pengasuh anak dengan diagnosis TB dan telah mencapai tahap penerimaan, meskipun proses yang dilalui berbeda-beda serta cara mereka menghadapinya pun beragam. Dalam proses penerimaan diri ini, diharapkan adanya pendampingan dari tenaga kesehatan yang berperan dalam memperhatikan kualitas kesehatan ibu secara biopsikososial agar perawatan